TUBERKULOSIS

Thursday, 24 May 2018

Tuberkulosis atau TB adalah penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis dari batuk, bersin, atau meludah di sembarang tempat dari penderita TB. Gejala klasik TB paru yakni batuk lebih dari 2 minggu dengan atau tanpa bercak darah, berat badan turun, tidak nafsu makan, demam tanpa sebab lebih dari 1 bulan, keringat malam hari, dan nyeri dada.

Sementara itu orang yang memiliki resiko tinggi penularan TB adalah orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, diabetes, pasien kemoterapi, malnutrisi, perokok, orang yang kontak dengan pengidap TB aktif, misalnya petugas medis atau keluarga pengidap tinggal di pemukiman padat dan kumuh.

Jika kita menemukan tanda atau gejala TB, maka segera periksakan diri ke dokter. Beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit TB, antara lain Rontgen dada, pemeriksaan darah dan dahak. Pada anak-anak, dilakukan tes Mantoux dan pemeriksaan lain dengan sistem skoring TB.

Pengobatan TB dengan mengonsumsi antibiotik Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamide, dan Ethambutol dalam jangka waktu 6-12 bulan. Masa penyembuhan tergantung kondisi kesehatan serta tingkat keparahan TB. Apabila berhenti meminum sebelum waktunya, bakteri TB berpotensi resistan terhadap antibiotik dan akan menjadi lebih berbahaya dan sulit diobati, sehingga masa penyembuhannya akan lebih lama.

Pencegahan utama TB adalah vaksin BCG. Kita juga bisa mencegah TB dengan menggunakan masker saat berada di tempat ramai, atau berinteraksi dengan pengidap TB. Pencegahan penyebarannya:

  • Tutupi mulut saat bersin, batuk
  • Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan
  • Rumah memiliki sirkulasi udara baik
  • Tidak merokok

Pasien TBC bisa kambuh apabila orang yang telah sembuh dari TBC masih tetap kontak dengan penderita TBC lainnya. Jika daya tahan tubuh lemah, bisa tertular dari penderita TBC yang kuman TBC-nya masih positif. Oleh karena itu, setiap orang yang memiliki gejala TBC di lingkungan kerja dan keluarga harus memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah penularan.

 

 

 

dr. Theresia Karina Witanta

Dokter Umum Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi Cengkareng

 

Image : www.google.com/One Papua New Guinea

Sumber : http://www.tzuchi.or.id/buletin_tzuchi/895BUL-TC-D