Tak Cuma Rapid Test, Para Seniman Bangunan Ini Juga Diedukasi

Tuesday, 20 October 2020

 

Para seniman bangunan yang mengerjakan pembangunan Tzu Chi Hospital Indonesia kembali mendapatkan fasilitas rapid test Covid-19, Senin, 19 Oktober 2020.

Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia yang bisa mencapai angka sekitar 4.000 dalam sehari mengharuskan masyarakat untuk tak kendor dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat. Begitupun dengan perhatian Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Pulau Intan sebagai kontraktor Tzu Chi Hospital Indonesia yang juga tak kendor memberikan perhatian kepada para seniman bangunan. 

Untuk ketiga kalinya para seniman bangunan yang tengah menyelesaikan pembangunan Tzu Chi Hospital Indonesia mendapatkan giliran mengikuti rapid test Covid-19Screening pada Senin, 19 Oktober 2020 ini diikuti oleh 500 seniman bangunan. Screening akan dilanjutkan pada Rabu, 21 Oktober 2020 dengan jumlah peserta sisanya sekitar 500 orang.

Dalam pemeriksaan ini, dokter Tere dan tim-nya juga memberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat pada para seniman bangunan.

Dalam rapid test kali ini, dr. Theresia Karina Witanta dari Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng membawa serta lima anggotanya. Terdiri dari dua dokter, satu orang perawat, dan dua lainnya bertugas di bagian administrasi.

“Menurut kami pribadi perhatian yayasan (Tzu Chi) kepada seniman bangunan ini sangat besar sekali, termasuk yang rutin juga karena bisa satu bulan dua kali dilakukan pemeriksaan rutin seperti ini. Dengan begitu banyak pesertanya kami salut sih,” kata dokter Tere.

Melaksanakan rapid test bagi seniman bangunan, tim dari dokter Tere memberikan edukasi yang lebih banyak dibanding kepada karyawan pada umumnya. Terutama edukasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan serta menggunakan masker.

“Kami terus mengingatkan penggunaan masker yang baik dan benar,” tambahnya.  

Cahyadi (kanan) senang bisa mengikuti rapid test lagi.

Cahyadi (30), sudah lebih dari dua tahun bekerja membangun Tzu Chi Hospital Indonesia. Cahyadi yang adalah mandor baja ini tak merasakan suatu keluhan penyakit dan merasa sangat fit. Namun karena banyaknya pasien positif yang tanpa gejala, ia mengaku tetap waspada. Karena itu, diberikan kesempatan untuk melaksanakan rapid test lagi, Cahyadi sangat senang.

Alhamdulillah, kantor sangat peduli kepada kami. Sebelum ini juga kami juga disediakan bakti sosial kesehatan, ini juga sangat membantu kami,” kata Cahyadi.

Rapid test kali ini diikuti oleh 500 seniman bangunan. Dan sisanya sekitar 500 orang lagi akan menjalani rapid test pada Rabu, 21 Oktober 2020 mendatang.

Selama pandemi mewabah, Cahyadi juga membatasi pergaulannya. Kalau tak sedang bekerja, ia pasti ada di mess karyawan untuk beristirahat. Baru kalau libur, ia pulang ke rumahnya di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Editor: Arimami Suryo A.

Jurnalis : Khusnul Khotimah
Fotografer : Khusnul Khotimah

 

Para seniman bangunan yang mengerjakan pembangunan Tzu Chi Hospital Indonesia kembali mendapatkan fasilitas rapid test Covid-19, Senin, 19 Oktober 2020.

Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia yang bisa mencapai angka sekitar 4.000 dalam sehari mengharuskan masyarakat untuk tak kendor dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat. Begitupun dengan perhatian Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Pulau Intan sebagai kontraktor Tzu Chi Hospital Indonesia yang juga tak kendor memberikan perhatian kepada para seniman bangunan. 

Untuk ketiga kalinya para seniman bangunan yang tengah menyelesaikan pembangunan Tzu Chi Hospital Indonesia mendapatkan giliran mengikuti rapid test Covid-19Screening pada Senin, 19 Oktober 2020 ini diikuti oleh 500 seniman bangunan. Screening akan dilanjutkan pada Rabu, 21 Oktober 2020 dengan jumlah peserta sisanya sekitar 500 orang.

Dalam pemeriksaan ini, dokter Tere dan tim-nya juga memberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat pada para seniman bangunan.

Dalam rapid test kali ini, dr. Theresia Karina Witanta dari Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng membawa serta lima anggotanya. Terdiri dari dua dokter, satu orang perawat, dan dua lainnya bertugas di bagian administrasi.

“Menurut kami pribadi perhatian yayasan (Tzu Chi) kepada seniman bangunan ini sangat besar sekali, termasuk yang rutin juga karena bisa satu bulan dua kali dilakukan pemeriksaan rutin seperti ini. Dengan begitu banyak pesertanya kami salut sih,” kata dokter Tere.

Melaksanakan rapid test bagi seniman bangunan, tim dari dokter Tere memberikan edukasi yang lebih banyak dibanding kepada karyawan pada umumnya. Terutama edukasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan serta menggunakan masker.

“Kami terus mengingatkan penggunaan masker yang baik dan benar,” tambahnya.  

Cahyadi (kanan) senang bisa mengikuti rapid test lagi.

Cahyadi (30), sudah lebih dari dua tahun bekerja membangun Tzu Chi Hospital Indonesia. Cahyadi yang adalah mandor baja ini tak merasakan suatu keluhan penyakit dan merasa sangat fit. Namun karena banyaknya pasien positif yang tanpa gejala, ia mengaku tetap waspada. Karena itu, diberikan kesempatan untuk melaksanakan rapid test lagi, Cahyadi sangat senang.

Alhamdulillah, kantor sangat peduli kepada kami. Sebelum ini juga kami juga disediakan bakti sosial kesehatan, ini juga sangat membantu kami,” kata Cahyadi.

Rapid test kali ini diikuti oleh 500 seniman bangunan. Dan sisanya sekitar 500 orang lagi akan menjalani rapid test pada Rabu, 21 Oktober 2020 mendatang.

Selama pandemi mewabah, Cahyadi juga membatasi pergaulannya. Kalau tak sedang bekerja, ia pasti ada di mess karyawan untuk beristirahat. Baru kalau libur, ia pulang ke rumahnya di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

 

 

Jurnalis : Khusnul Khotimah
Fotografer : Khusnul Khotimah

Editor: Arimami Suryo A.

Sumber : http://www.tzuchi.or.id